{inAds}
Seputarkita.id - Ketika kualitas udara bagus, udaranya jernih dan hanya mengandung sedikit partikel padat dan polutan kimia. Kualitas udara yang buruk, yang mengandung polutan tingkat tinggi, seringkali berkabut dan berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Kualitas udara dijelaskan menurut Indeks Kualitas Udara (AQI), yang didasarkan pada konsentrasi polutan yang ada di udara di lokasi tertentu.
{getToc} $title={Daftar Isi}
Mengapa Kualitas Udara Berubah?
Karena udara selalu bergerak, kualitas udara bisa berubah dari hari ke hari, atau bahkan dari satu jam ke jam berikutnya. Untuk lokasi tertentu, kualitas udara adalah akibat langsung dari bagaimana udara bergerak melalui area tersebut dan bagaimana orang-orang memengaruhi udara.
Manusia Mempengaruhi Kualitas Udara
Fitur geografis seperti pegunungan, garis pantai, dan penggunaan lahan dapat menyebabkan polutan udara terkonsentrasi atau menyebar dari suatu daerah. Namun, jenis dan jumlah polutan yang masuk ke udara memiliki dampak yang jauh lebih besar terhadap kualitas udara. Sumber alam, seperti aktivitas gunung berapi atau badai debu, menambahkan beberapa polutan ke udara, tetapi sebagian besar polutan berasal dari aktivitas manusia. Knalpot kendaraan, asap dari pembangkit listrik tenaga batu bara, dan gas beracun dari industri adalah contoh polutan udara buatan manusia.
{inAds}
Angin Mempengaruhi Kualitas Udara
Pola angin berdampak pada kualitas udara karena angin membawa polusi udara. Misalnya, daerah pesisir dengan pegunungan di pedalaman mungkin memiliki lebih banyak polusi udara pada siang hari saat angin laut mendorong polutan ke darat dan menurunkan polusi udara di malam hari karena arah angin berbalik. Angin darat di malam hari mendorong polusi udara keluar dari lautan.
Suhu Mempengaruhi Kualitas Udara
Suhu juga bisa mempengaruhi kualitas udara. Di daerah perkotaan, kualitas udara sering kali lebih buruk di musim dingin. Ketika suhu udara lebih dingin, polutan knalpot dapat terperangkap di dekat permukaan di bawah lapisan udara dingin yang padat. Pada bulan-bulan musim panas, udara panas naik dan menyebarkan polutan dari permukaan bumi melalui troposfer atas, dan peningkatan sinar matahari menghasilkan ozon permukaan tanah yang lebih berbahaya.
{inAds}
Polusi udara
Polusi udara berdampak negatif pada tanah dan lautan, serta udara. Kualitas udara yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan di Bumi. Kualitas udara di Pulau Kalimantan telah meningkat akibat pengalih fungsian hutan untuk kepentingan manusia. Dengan meningkatnya populasi dunia dan 80% dari anggaran energi dunia berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, kualitas udara tetap menjadi perhatian utama untuk kualitas hidup kita saat ini dan di masa depan.