Apa Itu PM10? Mengenal Partikel Udara yang Mengancam Kesehatan

Apa Itu PM10 Mengenal Partikel Udara yang Mengancam Kesehatan

Seputarkita.id ~ Partikel debu di udara adalah hal yang mungkin sering kita abaikan, namun tahukah Anda bahwa ada jenis partikel yang sangat berbahaya bagi kesehatan? Salah satu jenis partikel yang perlu kita waspadai adalah PM10. 

PM10 adalah partikel udara yang memiliki ukuran lebih kecil dari 10 mikrometer (μm). Meskipun ukurannya kecil, dampak yang ditimbulkannya terhadap kesehatan manusia sangatlah besar.

Artikel ini akan membahas lebih jauh tentang apa itu PM10, sumber-sumbernya, serta bagaimana PM10 bisa mempengaruhi kesehatan kita.

{getToc} $expanded={true}

Apa Itu PM10?

PM10 adalah partikel padat atau cair yang tersuspensi di udara dengan ukuran diameter kurang dari 10 mikrometer, atau sekitar 1/7 dari diameter rambut manusia.

Partikel ini terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang, namun cukup ringan untuk tetap melayang-layang di udara dalam waktu lama. PM10 bisa berasal dari berbagai aktivitas manusia maupun alam, seperti debu dari konstruksi, asap kendaraan, kebakaran hutan, hingga serpihan bakteri yang ada di udara.

PM10 termasuk salah satu indikator penting dalam penilaian kualitas udara, bersama dengan parameter lain seperti karbon monoksida, oksida nitrogen, oksida sulfur, dan ozon permukaan. Kadar PM10 yang tinggi dalam udara bisa menjadi sinyal bahwa kualitas udara sedang buruk dan dapat membahayakan kesehatan, terutama bagi orang-orang yang memiliki kondisi pernapasan sensitif seperti penderita asma atau bronkitis.


Sumber-Sumber PM10

Berikut adalah beberapa sumber utama dari PM10 yang bisa kita temui sehari-hari:

  1. Debu dari konstruksi, tempat pembuangan sampah, dan pertanian. 
    Proyek-proyek konstruksi sering kali menjadi sumber utama debu halus yang bisa menyebar ke area sekitarnya. Selain itu, aktivitas pertanian dan tempat pembuangan sampah juga dapat memproduksi debu yang menyumbang tingginya kadar PM10 di udara.
  2. Kebakaran hutan dan pembakaran semak/sampah. 
    Kebakaran hutan atau pembakaran semak dan sampah secara terbuka menghasilkan asap dan partikel halus yang terangkat ke udara. Ini bisa menyebar jauh dari lokasi pembakaran dan meningkatkan kadar PM10 dalam atmosfer.
  3. Sumber industri. 
    Berbagai aktivitas industri, seperti pembakaran bahan bakar fosil di pabrik, menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi PM10. Pabrik-pabrik yang tidak memiliki sistem penyaringan yang baik biasanya melepaskan banyak partikel berbahaya ke udara.
  4. Debu yang tertiup angin dari lahan terbuka. 
    Lahan kering atau area tanpa vegetasi bisa menjadi sumber debu yang terangkat oleh angin, terutama pada musim kemarau. Partikel debu ini kemudian menyebar dan meningkatkan kadar PM10 di udara.
  5. Serbuk sari dan serpihan bakteri. 
    Tidak hanya aktivitas manusia, alam pun berkontribusi pada meningkatnya kadar PM10 di udara. Serbuk sari dari tanaman serta serpihan mikroorganisme seperti bakteri sering kali terangkat oleh angin dan menjadi bagian dari PM10.
  6. Asap dari lalu lintas. 
    Kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan mesin diesel, menghasilkan asap yang mengandung partikel halus termasuk PM10. Di kota-kota besar dengan lalu lintas padat, ini bisa menjadi salah satu sumber utama polusi udara.

Dampak PM10 bagi Kesehatan

Meskipun ukurannya sangat kecil, PM10 dapat menembus saluran pernapasan bagian atas seperti hidung dan tenggorokan, bahkan masuk ke dalam paru-paru. Hal ini menyebabkan PM10 sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama jika seseorang terpapar dalam jangka waktu lama. Beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul akibat paparan PM10 antara lain:

  1. Serangan batuk dan mengi. 
    PM10 dapat mengiritasi saluran pernapasan, menyebabkan batuk terus-menerus dan kesulitan bernapas yang ditandai dengan mengi. Ini terutama berbahaya bagi penderita asma atau penyakit paru-paru kronis lainnya.
  2. Memburuknya kondisi penderita asma atau bronkitis akut. 
    Orang yang sudah memiliki kondisi pernapasan seperti asma atau bronkitis akan lebih rentan terhadap dampak buruk dari PM10. Paparan partikel ini dapat memperburuk gejala dan meningkatkan frekuensi serangan.
  3. Peningkatan risiko infark miokard dan stroke. 
    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap PM10 dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung (infark miokard) dan stroke. Ini disebabkan oleh peradangan yang dipicu oleh partikel tersebut dalam sistem peredaran darah.
  4. Iritasi mata, hidung, dan tenggorokan. 
    Selain masalah pernapasan, PM10 juga bisa menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Gejalanya bisa berupa mata merah, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan.
  5. Menurunnya fungsi paru-paru. 
    Paparan berkepanjangan terhadap PM10 bisa menyebabkan menurunnya kapasitas paru-paru. Ini membuat seseorang lebih sulit bernapas dan merasa cepat lelah meskipun hanya melakukan aktivitas fisik ringan.

Populasi yang Paling Rentan

Beberapa kelompok orang lebih rentan terhadap dampak buruk PM10, antara lain:

  • Anak-anak: Paru-paru mereka masih dalam tahap perkembangan dan cenderung menghirup udara lebih banyak dibandingkan orang dewasa.
  • Lansia: Fungsi paru-paru yang sudah menurun seiring bertambahnya usia membuat mereka lebih mudah terkena dampak buruk PM10.
  • Penderita penyakit pernapasan kronis: Orang dengan kondisi seperti asma, bronkitis, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) lebih rentan terhadap PM10.

Cara Melindungi Diri dari PM10

Menghadapi masalah kualitas udara yang buruk akibat tingginya kadar PM10, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dan keluarga, terutama saat berada di luar ruangan:

  1. Menghindari aktivitas di luar ruangan saat kualitas udara buruk. 
    Salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri adalah dengan membatasi waktu berada di luar ruangan, terutama ketika kadar PM10 sedang tinggi. Informasi mengenai kualitas udara bisa didapatkan melalui aplikasi pemantauan udara atau layanan cuaca.
  2. Menutup jendela dan pintu. 
    Saat kondisi udara luar buruk, pastikan untuk menutup semua jendela dan pintu agar partikel PM10 tidak masuk ke dalam rumah.
  3. Menggunakan masker. 
    Masker yang dirancang khusus untuk menyaring partikel halus, seperti masker N95, bisa membantu mengurangi paparan terhadap PM10 saat berada di luar rumah.
  4. Mengikuti rencana tindakan asma (jika Anda menderita asma). 
    Bagi penderita asma, sangat penting untuk selalu mengikuti rencana tindakan yang telah disusun bersama dokter. Ini termasuk menggunakan inhaler atau obat lain yang diperlukan untuk mencegah serangan.
  5. Menggunakan alat pembersih udara. 
    Alat pembersih udara dengan filter HEPA bisa membantu menyaring partikel PM10 yang ada di dalam rumah, menjaga kualitas udara tetap bersih.


Kesimpulan

Partikel PM10 adalah ancaman serius bagi kesehatan kita, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan dengan polusi udara tinggi. Memahami sumber-sumber PM10 dan dampaknya terhadap kesehatan dapat membantu kita mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri. Selain itu, kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas udara juga perlu ditingkatkan, baik melalui kebijakan pemerintah maupun tindakan individu.

Mari bersama menjaga lingkungan dan kesehatan kita dengan cara-cara sederhana seperti mengurangi pembakaran terbuka, menggunakan transportasi umum, serta memantau kualitas udara di sekitar kita.

Jangan ragu untuk terus memantau informasi tentang kualitas udara dan dampaknya melalui sumber terpercaya seperti BMKG serta aplikasi pemantauan kualitas udara.

FAQ

1. Apakah PM10 bisa terlihat dengan mata telanjang?

Tidak, PM10 berukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, namun tetap berbahaya bagi kesehatan.

2. Apa perbedaan antara PM10 dan PM2.5?

PM10 berukuran hingga 10 mikrometer, sementara PM2.5 lebih kecil dari 2,5 mikrometer dan lebih berbahaya karena dapat masuk lebih dalam ke paru-paru.

3. Bagaimana cara mengetahui kadar PM10 di lingkungan sekitar?

Anda bisa memantau kadar PM10 melalui aplikasi pemantauan kualitas udara atau situs resmi seperti BMKG.

4. Apakah masker biasa bisa melindungi dari PM10?

Masker kain biasa tidak efektif melindungi dari PM10, disarankan menggunakan masker N95 yang dirancang untuk menyaring partikel kecil.

5. Bagaimana PM10 mempengaruhi lingkungan selain kesehatan manusia?

Selain berdampak pada kesehatan manusia, PM10 juga dapat merusak tanaman, menurunkan kualitas tanah, dan mempengaruhi ekosistem.

Lebih baru Lebih lama